Salah satu emiten yang masuk portofolio saya saat ini adalah Blue Bird, perusahaan yang bergerak di rental car/taxi.
Siapa yang tidak kenal merk taxi Blue Bird dan reputasinya, Sebagai sebuah perusahaan taxi yang terus menerus di terjang kesulitan dimulai dari munculnya aplikasi gojek menjadi pukulan telak untuk Blue bird namun beruntung Blue bird tidak berkeras kepala dan mau bergabung dengan Gojek, berikutnya muncul musibah covid19 yang juga memberi pukulan telak pada perusahaan rental taxi ini.
Blue bird telah membuktikan bahwa perusahaan dapat melewati masa-masa sulit dan kembali mencetak laba di tahun 2022 yang cukup fantastis. Selama 6 kwartal berturut-turut dimulai kwartal 4 2021 BIRD sudah mencetak kinerja yang baik dapat dilihat pada tabel dibawah. Sepertinya perusahaan sudah mendapatkan kembali ritmenya dan terus mencetak pertumbuhan yang positif.
Harga saham BIRD pernah jatuh terendah pada bulan Mei 2020 ketika pandemi covid19 mulai muncul, saat itu harga saham BIRD turun sampai Rp 760.
Saat ini BIRD sudah diperdagangkan di kisaran harga Rp 1700. Performa yang luar biasa dari harga saham BIRD yang mengikuti kenaikan kinerjanya.
Lalu bagaimana apakah harganya sekarang sudah mahal?
Yah dengan kenaikan 2,5x lipat dari harga terendahnya sudah tentu harga sahamnya mahal, tapi itu dibanding harga terendahnya lalu bagaimana jika dibandingkan harga tertingginya?
Harga tertinggi BIRD dicapai pada januari 2015 dengan harga Rp 12.250 wow harga yang fantastis di era kejayaan Bluebird. Yah kita tidak dapat lagi membandingkan Bluebird di tahun 2015 dengan Bluebird di tahun 2023 karena ketika itu belum ada aplikasi gojek dan Bluebird menguasai pasar terlihat dengan net profitnya yang sangat tinggi. Namun dengan kinerja saat ini kita bisa membandingkan dengan harga saham Bluebird di tahun 2017
Ketika itu di tahun 2017 net profit BIRD berada di angka 424M dan 2022 kemarin net profit BIRD sudah di angka 358M dan Q1 2023 net profit bird sebesar 123M jika disetahunkan net profit BIRD di 2023 sudah 493M bisa dikatakan ada kenaikan kinerja BIRD di tahun 2023 ini saya optimis BIRD dapat terus bertumbuh. Harga saham BIRD di tahun 2017 berkisar Rp 3400 dengan pbv 1,76X dan harga saham BIRD saat ini berkisar Rp 1700 dengan pbv 0,82X masih ada kemungkinan saham BIRD untuk terus naik dalam jangka menengah panjang apalagi jika kinerja BIRD di kwartal berikutnya di tahun 2023 terus bertumbuh melampaui kinerja tahun 2017 dapat dipastikan harga saham BIRD akan kembali ke harga Rp 3400an.
Berbeda dengan TKIM yang angka penjualannya didominasi oleh komoditas kertas yang harganya ditentukan supply dan demand pasar, BIRD bergerak dibidang jasa dan pengukuran valuasi menggunakan pbv bisa lebih mencerminkan value perusahaan. Namun prospek perusahaan BIRD untuk jangka panjang masih akan menghadapi tantangan Transportasi massal yang semakin bertumbuh seperti LRT MRT dan transjakarta lalu apakah BIRD juga dapat melewati tantangan ini seperti ketika munculnya aplikasi gojek dan virus covid19? Saya cukup optimis dengan kualitas management yang sudah terbukti melewati tantangan yang berat dan berhasil selamat maka kedepan management pun dapat mencari terobosan untuk tetap mencetak pertumbuhan bagi perusahaan.
Saat ini saya sudah masuk kedalam emiten ini dan akan terus melakukan akumulasi pembelian seperti ACES yang keretanya sudah jalan dan tinggal duduk manis menikmati porto yang menghijau.
Disclaimer on, tulisan ini bukan ajakan membeli saham tertentu tapi hanya sebagai penambah wawasan dan untuk mengingatkan saya dikemudian hari apakah analisa saya sudah membaik atau tidak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar