Pasar saham emosi vs logika

Apakah investasi pada saham dapat membuat seseorang menjadi millioner yang sesungguhnya?
pertanyaan ini cukup menggelitik. karena hampir setiap orang berpendapat negatif mengenai investasi saham. mungkin mereka adalah orang-orang yang sudah banyak kehilangan uang di pasar saham atau mungkin teman dan kerabat mereka yang merasakan kehilangan banyak uang di pasar saham.
Sejujurnya pasar saham hanya dipengaruhi oleh emosi semata, bukan orang dengan kecerdasan tinggi atau orang dengan kemampuan analisa candle chart tingkat tinggi dengan perhitungan nilai statistik atau fibonacci yang selamat dari pasar saham bahkan dapat menghasilkan dari pasar saham. Adalah orang dengan kemampuan kontrol emosi tingkat tinggi dan logika sederhana yang bisa menghasilkan atau bahkan menjadi millioner di pasar saham. hukum dasar adalah membeli pada saat harga saham murah dan menjual pada saat harga saham tinggi. pada kenyataannya sangat sulit membeli pada saat murah karena orang memiliki rasa ketakutan melebihi logika, ketika semua orang berebut keluar dari pasar maka sebagian terinjak-injak dan beberapa akan mati. hanya yang tenang dan sabar yang bisa selamat dan pada akhirnya menikmati hasilnya dan kecenderungan sifat manusia adalah mentalitas kawanan, ketika orang mulai berburu maka ikut-ikutan membeli saham yang pada akhirnya harga saham sudah terlalu mahal untuk dibeli.
kesulitan lain adalah kapan kita bisa menentukan bahwa harga saham sudah murah karena emosi orang sangat rentan dan mudah dipermainkan. saham perusahaan besar dengan aset banyak dan hutang sedikit yang mampu menciptakan laba terus menerus adalah pilihan paling baik, semakin murah harga sahamnya maka semakin rendah resikonya. saya sendiri juga tidak bisa menentukan seberapa murah harga saham itu maka selalu siapkan dana cadangan untuk menambah porto ketika harga semakin turun dengan catatan perusahaan mencetak pertumbuhan laba, memiliki aset yang besar dan hutang yang kecil. percaya saja dengan pilihan sendiri, jangan dengarkan pilihan orang lain karena investasi adalah tangggung jawab pribadi. saya mencoba berinvestasi sejak awal tahun 2013 dan tidak terhitung sudah berapa kali cut loss dan akhirnya saham rebound bahkan mencapai nilai tertingginya setelah saya cut loss. Bersabar adalah kuncinya, pukul yang keras pada saat yang tepat jangan ragu dengan pilihan diri sendiri.