2023-07-29

AALI, ARNA dan SIDO Kinerja tidak sesuai ekspektasi

Musim Laporan keuangan Q2 2023 telah tiba, beberapa emiten sudah melaporkan Laporan keuangan kepada BEI. ada 3 emiten yang masuk kedalam radar saya dikarenakan kinerjanya yang sedang mengalami penurunan / tidak sesuai ekspektasi.

1. AALI

Dikarenakan issue lingkungan hidup yang terus digemborkan negara-negara europe maka harga komoditas kelapa sawit turun, hal ini menyebabkan kinerja AALI di Q2 menurun banyak dapat dilihat pada tabel diatas yang diambil dari RTI Business. net profit AALI menurun dari 169 menjadi 74 pada Q2, secara QoQ dari 420 menjadi 191, Alhasil ketika laporan keuangan ini terbit harga saham AALI merosot 3,75%.
Kita tunggu saja sampai seberapa turun market akan menilai harga saham AALI. 
jika harganya bisa dibawah Rp 5000 akan menarik karena pbv AALI akan menjadi 0,43x saja. 
Rentang pbv AALI selama 5 tahun terakhir berada di 0,5x sampai 1,5x.

2. ARNA
Sebagai sebuah perusahaan penjual keramik kinerja ARNA dapat konsisten mencatatkan pertumbuhan selama 5 tahun terakhir dapat dikatakan sebagai sebuah catatan yang luar biasa.
Namun pada tahun 2023 ini ARNA mencatatkan penurunan net profit apakah hal ini menandakan bisnis ARNA sudah mencapai titik jenuh atau hanya sebagai sebuah jeda sebelum ARNA melanjutkan pertumbuhannya. 
Dengan kinerja yang turun selama 2 Quarter berturut-turut market langsung merespon kinerja ARNA dengan penurunan harga saham yang cukup dalam -7,78% ketika laporan keuangan ini di publikasikan.

Track Record ARNA yang selalu mencatatkan pertumbuhan yang outstanding dari tahun ketahun membuat valuasi ARNA pun berada pada harga premium, selama 5 tahun kebelakang pbv terendah ARNA berada pada angka 2,3x.
Jika menghitung pbv ARNA 2,3 dengan book value saat ini di harga Rp 228 maka harga saham ARNA menjadi Rp 456, dengan menghitung MOS ( margin of safety ) yang cukup maka saya rasa harga saham ARNA < Rp 400 akan menjadi sangat menarik untuk di koleksi. Tetapi akankah market merespon kinerja ARNA dengan sedemikian menakutkannya, hanya waktu yang bisa menjawab.

3. SIDO

SIDO sudah mempublikasikan laporan keuangan Q2 2023 dan hasilnya flat, kinerjanya sepertinya sudah sampai pada titik puncaknya, Laporan keuangan tahunan SIDO 2022 sudah menunjukkan penurunan net profit.
apakah kinerja SIDO benar-benar sudah pada titik jenuhnya, harga saham SIDO sudah mengalami downtrend sejak titik puncaknya maret 2022 di harga Rp 1.070 sampai pada saat laporan keuangan Q2 ini dipublikasikan harganya tinggal Rp 640. 
pbv SIDO selama 5 th terakhir berada pada angka 2,5 x dan mencapai puncaknya pada angka 9,9x wow harga yang begitu premium ditetapkan oleh market. 
dengan mengambil pbv 2,5x dan book value SIDO saat ini diharga Rp 108 maka harga saham SIDO menjadi Rp 270 wah angka yang sangat kecil, saya rasa untuk consumer goods sekelas SIDO penurunan sampai di harga Rp 270 akan sulit tapi kita lihat saja respon market selanjutnya, untuk harga saham SIDO sendiri menurut saya < Rp 250 sudah harga yang terbaik bahkan saya rasa tidak mungkin turun sampai harga Rp 250 mengingat Dividen yang dibayarkan SIDO sudah diangka  >Rp30/share.
jika SIDO di harga Rp 250/ lembar maka yieldnya menjadi 12% angka yang fantastis untuk sebuah emiten consumer goods.

dari 3 emiten yang saya ulas diatas semuanya adalah dari emiten product trading, ada produk yang dijual hanya industrinya saja yang berbeda ada dari healthcare, komoditas dan building products namun ketiganya menjual sebuah produk yang nyata dan perusahaan bisa dipercaya memiliki aset produk dan penjualan yang sudah bisa dipercaya jadi tidak perlu kuatir dengan perusahaan abal-abal gak jelas.
hanya saja kita perlu sabar dan sedikit keberuntungan untuk mendapatkan moment terbaik dari penurunan harga saham. saya rasa dengan perkiraan nilai yield di angka 10% dari masing2 emiten sudah cukup baik. 
Seperti SIDO yang rajin membagikan dividen diatas Rp 30/ share maka dengan harga saham Rp 300/lbr seharusnya sudah cukup baik apalagi untuk jangka panjang dan hanya mengambil dividen saja. 
yang menjadi pertimbangan saya hanya emiten AALI karena harga jualnya tergantung dari supply dan demand market jadi diluar kendali dari perusahaan.

silahkan melakukan analisa sendiri, catatan ini bukan ajakan untuk membeli saham tertentu tapi hanya sebagai pengingat saya ketika harga saham berada di target harga saya.
Happy Investing.











2023-07-22

Data Penjualan ACES Juni 2023 sudah Keluar

Stockbit sudah mengeluarkan data Penjualan ACES selama bulan Juni 2023 yaitu sebesar 605M seperti terlihat pada tangkapan layar dibawah. Dengan data penjualan tersebut diperoleh nilai penjualan 1H23 untuk ACES sebesar 3,58T menurut Stockbit.

Dari data analisa yang saya kumpulan sebelumnya maka didapat angka Penjualan ACES 1H23 sebesar 3,601 T selisih 30M dengan data stockbit.


tidak menjadi masalah besar karena hal ini tetap mengindikasikan bahwa Penjualan ACES membaik dibanding penjualan Tahun 1H22 sebesar 3,307T menurut data yang diambil dari IndoPremier.
ada kenaikan penjualan sebesar hampir 10%. Sejalan dengan tulisan saya sebelumnya mengenai prediksi penjualan ACES yang bisa dibaca di sini. Maka prediksi Net Profit ACES 1H23  berada di range 281 - 316 Milyar .
Semoga saja harga sahamnya pun dapat mengikuti kenaikan kinerja perusahaannya. 
pada Q2 2022 dengan net profit 242,4M harga sahamnya Rp 770/lbr 
pada Q2 2021 dengan net profit 276,9M harga sahamnya Rp 1.250/lbr.

Disclaimer on,
 tulisan ini bukan ajakan untuk membeli saham tertentu tapi hanya sebagai pengingat untuk saya.




2023-07-15

Laporan Keuangan Q2 2023

Sebentar lagi musim release laporan keuangan Q2 untuk perusahaan sekitar 10-14 hari lagi.
Sudah ada 1-2 perusahaan yang melaporkan kinerja keuangan Q2 2023.
Dengan posisi IHSG saat ini, sulit untuk menemukan perusahaan yang baik dengan harga yang murah, sebagian besar sudah berada di harga premium atau berada di valuasi yang tanggung.
Sektor properti di gadang2 masih bervaluasi murah, tapi saya tidak terlalu berminat pada sektor properti karena kinerjanya yang kurang stabil. Jika saya tidak berani memasukkan 1/2 dari total investasi saya pada saham itu lebih baik saya hindari saham itu.

Berikut kinerja terakhir portofolio saya, tidak ada banyak perubahan.
🎯 Price untuk ACES Rp 1.800 untuk 1-2 tahun kedepan namun bergantung pada kinerja perusahaan juga apakah perusahaan berhasil melakukan turn around dan mampu melewati kinerja terbaik sebelumnya.
🎯 Price untuk BIRD Rp 3.600 untuk 1-2 tahun kedepan dan ini juga menyesuaikan dengan kinerja perusahaan, saya optimis kinerja BIRD dapat terus bertumbuh dan perusahaan sudah sukses melakukan turn around. Hanya beberapa issued muncul mengenai sengketa kepemilikan perusahaan, ya tetap harus dipantau perkembangan beritanya.
🎯 Price untuk GGRM Rp 40.000 pada Q1 2023 GGRM berhasil melakukan turn around pada kinerja perusahaannya semoga dapat berlanjut pada Q2 2023 dengan membaiknya daya beli masyarakat dan covid yang sudah mereda. Diharapkan penjualan GGRM jg dapat bertumbuh.


disclaimer on
Tulisan ini bukan ajakan untuk membeli saham tertentu, hanya sebagai pengingat saya untuk tetap konsisten dalam memilih saham berfasarkan fundamental dan tidak FOMO dengan sahm lain yang naik lebih kencang.