2020-02-27

Pencarian Makna Hidup

Kita bekerja keras mengumpulkan harta, lalu apa yang terjadi jika harta sudah terkumpul? Apakah untuk mencapai kebahagiaan dengan membeli barang-barang mewah seperti mobil mewah, rumah mewah, handphone terbaru yang paling canggih, perhiasaan dan gaya hidup mewah atau dengan berjalan keliling dunia kemanapun kita inginkan?
Lalu bagaimana kalau semua itu sudah tercapai? setelah kita memiliki barang mewah lama kelamaan kita akan bosan dengan barang itu seiring dengan perasaan bosan maka kita lalu tidak bahagia atau perasaan bahagia kita akan berkurang dan kita akan dikuasai oleh keinginan untuk memiliki barang yang lebih mewah lagi rumah yang lebih besar dan megah, mobil sport yang lebih mewah dan cepat, handphone yang lebih canggih lagi atau perhiasaan yang lebih mahal atau kita mungkin akan jalan-jalan lagi keliling dunia so what pada akhirnya jika semua itu sudah tercapai kembali lagi kita akan merasa bosan dan terjebak dengan keinginan kita sendiri.

Atau mungkin kita bekerja keras mengumpulkan harta dengan alasan untuk memenuhi kebutuhan hidup kita atau untuk merasa nyaman dengan keuangan kita, Helloooo.... kenapa manusia khawatir dengan kehidupannya padahal burung-burung diudara dan rumput-rumput di taman dipelihara oleh Sang Pencipta. Tuhan tau apa yang kita butuhkan dia akan menyediakan segalanya selama kita mengutamakan mencari hadirat Tuhan, tidak perlu khawatir akan hari esok. kita khawatir akan hari esok dikarenakan kita terjebak oleh keinginan kita bukan oleh kebutuhan kita.

Oh ya apakah pernah terpikir kalau pada saat bekerja keras mengumpulkan harta tiba-tiba sewa kita di dunia tiba-tiba habis. Umur manusia tidak ada yang tau selain daripada Tuhan. Apakah kita yakin hari esok kita masih hidup? kita bekerja keras hari ini mengorbankan waktu pikiran dan tenaga kita untuk harta supaya bisa kita nikmati tapi tiba-tiba Tuhan panggil kita lalu siapa yang akan menikmati? keturunan kita, suami/istri atau anak-anak kita, kerabat atau bahkan orang lain yang tidak kita kenal. Kasian sekali nasib orang yang demikian. apakah anda yakin dengan warisan harta anda suami/istri atau anak-anak anda akan hidup bahagia atau terjamin? karena harta dapat habis dalam sekejap mata jika pemiliknya tidak bijaksana dalam menggunakannya. lalu kembali kepada pertanyaan untuk apa kita bekerja keras mengumpulkan harta?

berhentilah sejenak untuk merasakan hidup ini dan memikirkan apa sebenarnya tujuan hidup kita? bukankah akan lebih bijaksana jika kita menggunakan sebagian waktu kita untuk bermain bersama anak-anak atau bercanda dengan suami/istri seperti masa-masa pacaran atau mungkin berbuat baik untuk sesama dengan mengikuti pelayanan kerohanian. waktu yang kita habiskan bersama anak memberi kesempatan kepada kita untuk mendidik anak menjadi pribadi yang baik dan kuat. Jika kita tidak meluangkan waktu bersama anak maka kita membiarkan orang lain atau teman-teman anak kita yang mendidik dan membentuk pribadinya. yakin....inikah yang kita inginkan? jika tidak tapi pada kenyataan apa yang kita perbuat itulah kenyataannya.
Anda yakin suami/istri anda setia? ketika waktu yang kita habiskan untuk pasangan hidup semakin sedikit mungkin suami/istri kita menghabiskan waktunya lebih banyak dengan suami-suami atau istri-istri orang lalu selanjutnya apa.....? anda sendiri yang menjawab pertanyaan tersebut. Bukankah hidup akan terasa lebih menyenangkan jika setiap hari adalah hari-hari yang kita jalani seperti ketika kita pacaran? tai kucing rasa coklat ha..ha..ha... memang kebutuhan hidup akan mendesak kita untuk semakin keras bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup, kembali lagi pada statement awal tidak usah khawatir dengan hidup kita Tuhan akan pelihara selama kita mencari hadirat-Nya terlebih dahulu.
Harta adalah bonus jika kita menggunakan waktu kita sebaik-baiknya untuk bermain bersama anak mendidik mereka menjadi pribadi yang baik, bercanda dengan suami/istri kita menikmati masa-masa pacaran bersama atau mungkin melakukan pelayanan kerohanian membantu sesama menemukan hadirat pencipta-Nya karena kita hidup didunia sewanya hanya sementara ada yang mungkin hanya 30-40 tahun. kalau umur panjang mungkin bisa lebih dari 70 tahun. Beberapa mungkin hanya mencapai hitungan menit menikmati nafas kehidupan.
Nikmatilah nafas kehidupan, berpikirlah dengan bijaksana apa yang kita mau capai dalam hidup ini, benarkah cita-cita kita itu merupakan hal yang bijaksana? warisan apa yang kita ingin berikan kepada keturunan kita? yakinkah harta duniawi merupakan warisan yang ingin kita lanjutkan kepada keturunan kita?
Pikir kembali dengan bijaksana karena berapa lama hidup kita hanya Tuhan yang tau dan apa yang mau kita lakukan selama kita masih hidup.