Pelajaran terbaik adalah pengalaman. Beberapa pilihan investasi saya memberikan hasil yang buruk seperti investasi saya pada emiten MAIN, saya sudah mengalami kerugian sebesar >30% dari nilai pembelian saya dan saat ini porsi sudah saya kurangi tinggal 1/2. Melihat laporan keuangan Q3 2017 dari emiten ini yang terus memburuk sepertinya kinerja dari MAIN tidak dapat diprediksi. Sangat berbahaya untuk memilih emiten yang kinerjanya tidak dapat stabil. Sakit memang mengalami kegagalan dalam memilih investasi namun itu adalah sebuah pembelajaran.
INDS, ini adalah salah satu investasi saya yang saat ini boleh dikatakan baik. kinerja INDS yang terus membaik memberikan laporan keuangan Q3 2017 yang membaik pula. diharapkan tahun depan INDS dapat membagikan deviden di angka 100/lbr saham. jika demikian INDS bisa menjadi tambahan passive income untuk saya.
ASGR, dengan nilai perolehan 1330 dan melihat laporan keuangan Q3 2017 dari ASGR yang membaik diharapkan nilai saham ASGR akan pulih. Dari data rutin tahunan beberapa tahun terakhir ASGR selalu membagikan deviden dikisaran angka 75/lbr - 100/lbr saham dengan nilai perolehan 1330 berarti ASGR memberikan yield paling tidak 5,6% sampai 7,5%
APLN sudah saya lepas, kinerja APLN juga tidak stabil belajar dari pengalaman lebih baik memilih saham dengan kinerja yang stabil.
kesimpulannya dari karakteristik investasi saya lebih baik memilih emiten yang rutin memberikan deviden dengan nilai stabil yang dibeli dengan harga penawaran yang murah untuk mendapatkan yield yang lumayan sebagai passive income.
2017-11-03
Mempelajari budidaya ikan Discus
Setelah sekian lama bereksperimen untuk membudidayakan ikan discus dan selalu gagal ternyata kuncinya ada pada kualitas air. Berdasarkan pengalaman saya, air dengan TDS rendah saja tidak cukup harus diikuti juga dengan PH yang rendah. keberhasilan pertama saya terjadi secara tidak sengaja dengan menggunakan air hujan yang ditampung memiliki TDS dibawah 20 micro siemen dan ph berkisar 5,5 - 6,2 tingkat keberhasilan tetas diatas 90%.
Untuk membudidayakan discus diperlukan instrument yang berkualitas untuk membaca kualitas air TDS meter, PH meter dan GH tester jangan membeli instrumen yang murah namun tidak berkualitas karena budidaya discus dibutuhkan ketelitian membaca kualitas parameter air. itulah sebabnya Discus merupakan ikan hias yang bernilai sangat tinggi.
keberhasilan membudidayakan discus tergantung pada air dengan TDS yang sangat rendah karena telur discus dapat menetas dengan tingkat keberhasilan tinggi pada TDS rendah, ini hanya bisa didapat dari air hujan atau lokasi yang dekat dengan mata air dan jika anda mempunyai dana lebih anda bisa berinvestasi pada RO system seperti saya. RO system saja tidak cukup karena PH yang dihasilkan RO biasanya dikisaran 7,0 sehingga masih perlu diturunkan lagi menggunakan larutan asam Phospat ( dapat dibeli di beberapa market place online) hati-hati dalam menurunkan PH air RO karena air RO tidak memiliki buffer karena TDS yang bernilai hampir 0 jadi beberapa tetes asam Phospat saja bisa menurunkan PH cukup besar, berbeda dengan air hujan yang memiliki TDS lebih besar sehingga untuk menurunkan PH air hujan dibutuhkan larutan asam Phospat yang lebih banyak, disinilah mengapa kita membutuhkan instrument yang berkualitas untuk membaca parameter air. Beberapa kali saya sudah mencoba menggunakan air RO saja namun gagal kemungkinan bisa disebabkan oleh PH yang terlalu tinggi di angka 7,0 meskipun pada saat diukur TDS berada dibawah 80 microsiemens.
Juga diperlukan kesabaran yang sangat tinggi karena menjaga kualitas air tetap bagus disaat pasangan Discus bertelur sangat sulit. Dalam hitungan hari kualitas air dalam tank discus akan dengan cepat menurun, TDS menjadi diatas 60 microsiemens dan PH juga sulit untuk dijaga kestabilannya dibawah 6,0 sedangkan kita tidak tahu kapan pasangan discus akan bertelur. oleh sebab itu setiap hari kualitas air harus dipantau dan diganti dengan air yang baru jika parameter sudah melewati batas.
Saat ini saya masih mencoba menggunakan air RO yang diturunkan PHnya dikisaran 5,5-6,0 dan pasangan discus belum bertelur lagi. Saya akan update infonya apakah dengan cara ini bisa berhasil.
Untuk membudidayakan discus diperlukan instrument yang berkualitas untuk membaca kualitas air TDS meter, PH meter dan GH tester jangan membeli instrumen yang murah namun tidak berkualitas karena budidaya discus dibutuhkan ketelitian membaca kualitas parameter air. itulah sebabnya Discus merupakan ikan hias yang bernilai sangat tinggi.
keberhasilan membudidayakan discus tergantung pada air dengan TDS yang sangat rendah karena telur discus dapat menetas dengan tingkat keberhasilan tinggi pada TDS rendah, ini hanya bisa didapat dari air hujan atau lokasi yang dekat dengan mata air dan jika anda mempunyai dana lebih anda bisa berinvestasi pada RO system seperti saya. RO system saja tidak cukup karena PH yang dihasilkan RO biasanya dikisaran 7,0 sehingga masih perlu diturunkan lagi menggunakan larutan asam Phospat ( dapat dibeli di beberapa market place online) hati-hati dalam menurunkan PH air RO karena air RO tidak memiliki buffer karena TDS yang bernilai hampir 0 jadi beberapa tetes asam Phospat saja bisa menurunkan PH cukup besar, berbeda dengan air hujan yang memiliki TDS lebih besar sehingga untuk menurunkan PH air hujan dibutuhkan larutan asam Phospat yang lebih banyak, disinilah mengapa kita membutuhkan instrument yang berkualitas untuk membaca parameter air. Beberapa kali saya sudah mencoba menggunakan air RO saja namun gagal kemungkinan bisa disebabkan oleh PH yang terlalu tinggi di angka 7,0 meskipun pada saat diukur TDS berada dibawah 80 microsiemens.
Juga diperlukan kesabaran yang sangat tinggi karena menjaga kualitas air tetap bagus disaat pasangan Discus bertelur sangat sulit. Dalam hitungan hari kualitas air dalam tank discus akan dengan cepat menurun, TDS menjadi diatas 60 microsiemens dan PH juga sulit untuk dijaga kestabilannya dibawah 6,0 sedangkan kita tidak tahu kapan pasangan discus akan bertelur. oleh sebab itu setiap hari kualitas air harus dipantau dan diganti dengan air yang baru jika parameter sudah melewati batas.
Saat ini saya masih mencoba menggunakan air RO yang diturunkan PHnya dikisaran 5,5-6,0 dan pasangan discus belum bertelur lagi. Saya akan update infonya apakah dengan cara ini bisa berhasil.
Langganan:
Postingan (Atom)