2016-10-29

MAIN, poultry yang terlambat naik.

Menunggu laporan keuangan dari beberapa emiten yang dikoleksi belum juga keluar.
setelah kemarin sukses menambah bobot MAIN di harga 1485 saat ini average price MAIN berada di harga Rp 1.515,78 lumayan market value saat ini sudah 1760 return 16% lebih. Mengingat kinerja MAIN yang membaik di kuartal kedua dan masih menunggu lap keuangan kuartal ketiga. dibandingkan saudaranya JPFA dan CPIN, emiten yang satu ini masih terlambat naik. dilihat dari PBV dan PER masih jauh dari saudara tuanya. Agak menyesal juga, karena ketakutan laporan keuangan MAIN dan JPFA yang negatif  jadi tidak mengoleksi saham poultry, seharusnya ini adalah moment paling baik untuk mengoleksi saham poultry.

WIIM dan INDS secara valuasi book value masih murah sehingga masih memungkinkan untuk beranjak naik. CTRP yang sedang hangat-hangatnya dengan issue merger masih layak untuk disimpan karena apabila merger di setujui valuasi penukaran 1CTRP : 0,54CTRA sedangkan harga CTRA saat ini Rp 1.590 sehingga apabila terjadi merger maka nilai CTRP setara dengan Rp 858,6 masih ada jeda beberapa puluh rupiah dengan harga CTRP saat ini, sepertinya untuk beberapa bulan kedepan harga CTRP akan lebih di pengaruhi oleh pergerakan harga CTRA dan issue merger dan kemungkinan besar bandar akan mengangkat harga CTRA supaya merger dapat di setujui oleh para pemegang saham.

Untuk SSIA dan NRCA saat ini menurut saya berada pada resiko menengah, mengingat berita mengenai kinerja SSIA tidak terlalu bagus. kemungkinan untuk kuartal ketiga 2016 laba bersih SSIA bisa negatif, dan saat ini SSIA sedang melakukan audit untuk laporan keuangannya sehingga masih menunggu 1 - 1,5 bulan lagi untuk melihat laporan keuangan SSIA. untuk beberapa minggu kedepan sampai muncul laporan keuangan sepertinya SSIA akan sulit untuk naik dan lebih cenderung untuk turun harus bersabar dengan emiten yang satu ini berikut anak usahanya NRCA, tidak bisa berharap banyak akan bertumbuh dalam waktu dekat.
Namun berdasarkan pengalaman yang sudah-sudah, kita tidak dapat menemukan penawaran terbaik disaat kinerja perusahaan membaik. penawaran terbaik ada pada saat kinerja perusahaan memburuk untuk jangka pendek dan nikmati kenaikannya di saat kinerja perusahaan pulih. SSIA sedang mengumpulkan landbank didaerah subang untuk kawasan industri baru, dengan masuknya dana tax amnesty ke indonesia dampaknya baru dirasa tahun depan. jadi untuk saat ini penurunan harga pada SSIA menurut saya adalah kesempatan untuk menambah bobot porto. semakin murah, semakin menarik untuk di koleksi.

happy investing, disclaimer on.
investasi adalah bentuk tanggung jawab pribadi.

2016-10-10

Saatnya pengaturan ulang benih

Melihat bobot saham basic industry yang cukup besar dan peluang pertumbuhan pada emiten konstruksi dan properti. Sepertinya ini saat yang tepat untuk mengatur ulang proporsi emiten yang saya pegang. SSIA sebagai emiten konstruksi property yang berada dalam tekanan jual masih layak untuk dikoleksi. INTP sebagai basic industry yang saya pegang pertumbuhannya tidak terlalu significant disamping itu saya ada koleksi saham SMGR juga sebagai porsi basic industry.
Ini saatnya untuk mengganti porsi INTP ke SSIA. Setelah kemarinnya sempat menambah bobot WIIM di harga 410 dan sekarang sudah mencapai harga 500 rasanya sekarang memang saat yang tepat untuk pengaturan ulang proporsi saham.

INTP sudah di panen,
SMGR juga sudah dipanen sebagian meskipun masih terlalu dini dan belum terasa,
MPPA sudah cukup matang untuk di panen.

Sebagai penukaran bobot SSIA ditambah dan masuk emiten baru MAIN ( malindo ) sebagai porsi saham consumer goods pada portfolio. Secara valuasi MAIN masih terasa murah dibandingkan dengan JPFA dan CPIN kenaikan MAIN masih terlambat.







Happy investing. disclaimer on.