Hari ini baru menambah bobot WIIM sebesar 2500lot di harga 410. Dengan asumsi deviden sebesar Rp 25/lbr maka return yang didapat adalah sebesar 6% awal yang baik untuk memulai investasi jangka panjang.
Mari kita fokus pada emiten INDS.
diatas adalah data keuangan INDS sejak tahun 2010 diambil dari ipot.
jika dianalisa dari data keuangan tersebut kinerja INDS mengalami penurunan sejak tahun 2010 namun perlu diingat INDS juga rajin melakukan stok split dan right issue dapat dilihat dari share out (jumlah saham beredar) yang nilainya selalu bertambah.
kita lihat saja dari net profitnya sampai tahun 2013 INDS mencatatkan kenaikan net profit yang wajar. Tahun 2014 INDS mengalami penurunan net profit dan tahun 2015 merupakan tahun terparah dimana net profit turun secara significantdapat dilihat pada gambar diatas.
Tahun 2016 sampai pertengahan tahun kinerja INDS mencatatkan net profit yang cukup lumayan yakni 25Milyar untuk perusahaan dengan nilai pasar saat ini 548Milyar. secara book value INDS sudah dinilai murah hanya 0.28x dari harga bukunya.
untuk nilai secara ratio PER disetahunkan INDS juga masih cukup murah yaitu berkisar 10x cukup menarik untuk sebuah perusahaan yang menjual spare part kendaraan bermotor, mengingat indonesia merupakan pasar kendaraan bermotor yang besar dan pasti membutuhkan spare part kendaraan berrmotor yang banyak.
Secara harga saham INDS sudah mengalami kenaikan 100% lebih dari harga terendahnya pada bulan januari 2016 senilai Rp 327/lbr, cukup riskan untuk berinventasi pada emiten ini karena saat ini emiten suudah di harga Rp 835/lbr. Untuk saat ini emiten ini masuk dalam radar terlebih dahulu menunggu koreksi wajar sampai pada harga terendahnya mungkin dibawah Rp700/lbr jika dilihat secara teknikal.
jika dilihat dari sejarah pembagian deviden perusahaan cukup menggiurkan apabila INDS mampu membalikkan kinerjanya seperti pada era kejayaannya silahkan anda analisa sendiri.
investasi adalah bentuk tanggung jawab pribadi bukan tanggun jawab saya ataupun orang lain.
Happy investing.
disclaimer on
2016-09-29
2016-09-14
SSIA dan NRCA secara teknikal membentuk low baru
Menarik untuk diperhatikan kedua saham ini mengalami trend bearish disaat IHSG mengalami trend bullish. mungkin disebabkan kinerja individu kedua perusahaan ini tidak terlalu cemerlang di tahun 2016 ini. Berikut data kuangan kedua perusahaan yang diambil dari sumber IPOT indonesia
SSIA
Dari data 6 bulanan terlihat kinerja SSIA merosot jauh. Net profit dari 256 Milyar pada tahun 2015 turun menjadi 91.5 Milyar pada tahun 2016 ini. Hal ini juga masih lebih buruk dari tahun 2014 yang menghasilkan profit 189 Milyar pada semester pertama tahun 2013.
Seiring dengan induk perusahaan yang mengalami penurunan kinerja, anak perusahaan NRCA juga mengalami hal yang sama.
NRCA
Dapat dilihat pada tabel diatas kinerja NRCA pada tahun 2016 jauh merosot dibandingkan tahun 2015 dengan net profit 125Milyar pada tahun 2015 menjadi 40.5 Milyar pada tahun 2016.
sepertinya tahun 2016 merupakan tahun kelam bagi kinerja group SSIA.
jika dilihat dari data net profit diatas kedua perusahaan ini masih berada pada nilai yang mahal dengan anualize PER 14 x.
jika dilihat dari PBV, SSIA sudah berada dibawah nilai 1x ini menarik karena Book Value SSIA berada di bawah nilai 1x hanya terjadi pada tahun 2010.
untuk grafik teknikal SSIA sendiri sudah berada pada area support kuat dikisaran harga Rp 540 - Rp 555 sedangkan NRCA sedang dalam kondisi terus membuat low baru.
Untuk masuk pada saham ini masih beresiko tinggi karena SSIA masih dalam trend bearish dan belum pada tahap konsolidasi mengingat IHSG juga saat ini berada dalam tekanan jual. Namun kembali kepada penilaian perorangan apakah berani mengambil resiko atau tidak, untuk saya sendiri sudah masuk sebagian muatan pada harga Rp 550 dan untuk NRCA pada harga Rp 500. kita lihat saja beberapa hari kedepan apakah SSIA akan melanjutkan trend bearish atau akan masuk pada tahap konsolidasi. semakin turun harga SSIA semakin menarik untuk dikoleksi mengingat SSIA sudah memiliki landbank 300ha di daerah subang dan masih menambah akuisisi lahan untuk landbank. Untuk pendapatan berulang SSIA sudah memiliki tabungan hotel dan jalan tol.
anda tidak akan menemukan perusahaan dengan harga murah disaat kinerja perusahaan cemerlang.
yang perlu anda perhatikan adalah apakah perusahaan konsisten didalam menjalankan bisnis dan terus melakukan ekspansi yang menguntungkan.
Happy Investing. disclaimer on, keputusan investasi adalah tanggung jawab anda pribadi bukan tanggung jawab saya atau orang lain.
SSIA
Dari data 6 bulanan terlihat kinerja SSIA merosot jauh. Net profit dari 256 Milyar pada tahun 2015 turun menjadi 91.5 Milyar pada tahun 2016 ini. Hal ini juga masih lebih buruk dari tahun 2014 yang menghasilkan profit 189 Milyar pada semester pertama tahun 2013.
Seiring dengan induk perusahaan yang mengalami penurunan kinerja, anak perusahaan NRCA juga mengalami hal yang sama.
NRCA
Dapat dilihat pada tabel diatas kinerja NRCA pada tahun 2016 jauh merosot dibandingkan tahun 2015 dengan net profit 125Milyar pada tahun 2015 menjadi 40.5 Milyar pada tahun 2016.
sepertinya tahun 2016 merupakan tahun kelam bagi kinerja group SSIA.
jika dilihat dari data net profit diatas kedua perusahaan ini masih berada pada nilai yang mahal dengan anualize PER 14 x.
jika dilihat dari PBV, SSIA sudah berada dibawah nilai 1x ini menarik karena Book Value SSIA berada di bawah nilai 1x hanya terjadi pada tahun 2010.
untuk grafik teknikal SSIA sendiri sudah berada pada area support kuat dikisaran harga Rp 540 - Rp 555 sedangkan NRCA sedang dalam kondisi terus membuat low baru.
Untuk masuk pada saham ini masih beresiko tinggi karena SSIA masih dalam trend bearish dan belum pada tahap konsolidasi mengingat IHSG juga saat ini berada dalam tekanan jual. Namun kembali kepada penilaian perorangan apakah berani mengambil resiko atau tidak, untuk saya sendiri sudah masuk sebagian muatan pada harga Rp 550 dan untuk NRCA pada harga Rp 500. kita lihat saja beberapa hari kedepan apakah SSIA akan melanjutkan trend bearish atau akan masuk pada tahap konsolidasi. semakin turun harga SSIA semakin menarik untuk dikoleksi mengingat SSIA sudah memiliki landbank 300ha di daerah subang dan masih menambah akuisisi lahan untuk landbank. Untuk pendapatan berulang SSIA sudah memiliki tabungan hotel dan jalan tol.
anda tidak akan menemukan perusahaan dengan harga murah disaat kinerja perusahaan cemerlang.
yang perlu anda perhatikan adalah apakah perusahaan konsisten didalam menjalankan bisnis dan terus melakukan ekspansi yang menguntungkan.
Happy Investing. disclaimer on, keputusan investasi adalah tanggung jawab anda pribadi bukan tanggung jawab saya atau orang lain.
Langganan:
Postingan (Atom)