2024-06-28

Data Penjualan ACES Mei 2024 ~ 688M

 

  Data Penjualan ACES Mei 2024 sudah keluar, dapat dilihat pada tangkapan layar Stockbit dibawah.

Dari data diatas maka penjualan indikatif ACES selama 5M 2024 adalah 3,426 T  vs  2,996 T 5M 2023.
Penjualan ACES secara persentase naik 14,35% dibanding tahun 2023
angka ini masih sejalan dengan angka pertumbuhan yoy sales ACES 4M 2024 yaitu di 14,4%
Tabel dibawah adalah penjualan ACES setiap bulan.


Pada saat tulisan ini dibuat harga saham ACES adalah Rp 855/lbr dan berada pada fase konsolidasi setelah ex date beberapa hari yang lalu.
beberapa hari terakhir market sedang dihebohkan dengan harga BBRI yang mencapai bottom di Rp 4.100/lbr dan sekarang sudah rebound di harga Rp 4.600/lbr.
Memang sulit mempertahankan analisa pribadi dengan gigih sedangkan melihat emiten lain sedang berpesta pora mengalami kenaikan.
yah selama kinerja ACES inline dan terus bertumbuh sahamnya masih layak hold dan semoga dalam jangka panjang nilai saham akan mengikuti fundamentalnya.

Disclaimer, bukan ajakan membeli saham tertentu.



2024-05-27

Data Penjualan ACES April 2024 ~763M

  Data Penjualan ACES April 2024 sudah keluar, dapat dilihat pada tangkapan layar Stockbit dibawah.



Dari data diatas maka penjualan indikatif ACES selama 4M 2024 adalah 2,738 T  vs  2,392 T 4M 2023.
Penjualan ACES secara persentase naik 14,4% dibanding tahun 2023


Pada saat tulisan ini di umumkan harga ACES telah mengalami koreksi dari Rp 995 menjadi Rp 815, apakah ini sebuah kesempatan atau saatnya keluar dari ACES? pilihan terserah pada anda. 

Disclaimer on, tulisan ini bukan ajakan untuk membeli saham tertentu tapi hanya sebagai pengingat untuk saya. Do Your own Analyst 



2024-05-04

Cara Menghitung Return Investasi yang benar pada Saham

Untuk menghitung return Investasi yang benar kita menggunakan metode NAB/NAV ( Nilai Aktiva Bersih/Net Aset Value ) yaitu dengan cara membagi nilai dana kelolaan dengan 1.000 atau 1.000.000.

Contoh dana kelolaan awal Rp 10.000.000, jika NAB awal kita gunakan 1.000 maka perhitungannya menjadi:
jumlah unit    = Rp 10.000.000 / 1000
                      = 10.000 unit
NAB awal 1.000
jumlah unit 10.000

jika pada perjalanannya investor menambah dana kelolaan maka dana kelolaan dibagi nilai NAB terakhir untuk menambahkan jumlah unit yang terbaru.

contoh pada bulan ke 6 investor menambah dana kelolaan senilai Rp 2.400.000 dana kelolaan awal senilai Rp 10.000.000 sudah bertumbuh menjadi Rp12.000.000. maka cara pehitungannya:
1. Cari dahulu NAB terakhir
    NAB     = Rp 12.000.000 / 10.000unit 
                 = 1.200
kinerja dana kelolaan pada bulan ke 6 sudah bertumbuh sebesar 20% cara perhitungannya
(( NAB terakhir - NAB initial) /NAB initial)  X 100%
(( 1200 - 1000 ) / 1000 ) X 100% = 20%

2. Membagi dana kelolaan dengan NAB terakhir dan menambahkan unitnya pada unit awal.
 = Rp 2.400.000 / 1.200
= 2000 unit

maka setelah penambahan dana kelolaan statusnya menjadi
NAB Rp 1.200
Unit 12.000


Bagaimana jika investor menarik hasil dana investasi sebagian, maka cara perhitungannya pun sama 
contoh dari dana kelolaan diatas investor menarik sebesar Rp 2.400.000 pada bulan ke 12.
asumsi pada bulan ke 12 dana kelolaan mengalami kerugian dan turun menjadi Rp 9.600.000
maka cara perhitungannya

1. Cari dahulu NAB terakhir
NAB = Rp 9.600.000/ 12.000 unit
         = 800
maka kinerja dana kelolaan pada bulan ke 12 mengalami penurunan sebesar 33,33% dihitung dari bulan ke 6
(( NAB terakhir - NAB bulan ke 6 ) / NAB terakhir ) X 100% 
(( 800 - 1200 ) /1200 ) X 100% = -33.33%

2. Membagi dana penarikan dengan NAB terakhir dan mengurangkan pada total unit sebelumnya.
 = Rp 2.400.000 / 800
= 3.000 unit
maka sisa unit total = 12.000- 3.000 
                                = 9.000unit

maka setelah penarikan dana kelolaan statusnya menjadi
NAB Rp 800
Sisa Unit 9.000

maka pada bulan ke 12 terhitung dari sejak awal investasi, return dana kelolaan -20%
= (( Rp 800 - Rp 1.000 ) / Rp 1.000 ) X 100%
= -20%

demikian cara perhitungan kenaikan dan penurunan hasil investasi. Semoga membantu
NAB akan terus berubah naik dan turun mengikut Market Value pada saat itu.

2024-05-03

Pengukuran Return Investasi.

 Akhir setelah dari tahun 2013 saya berinvestasi di saham saya baru mempelajari bagaimana caranya mengukur kinerja hasil investasi. Maklum tidak sekolah investasi dan tidak mempunyai pembimbing dalam berinvestasi.

Baiklah sebut saja saya punya 6 alokasi dana kelolaan dikarenakan saya sering menambah jumlah dana kelolaan atau menarik dana kelolaan maka saya menggunakan sistim NAB untuk menghitung kinerja dana kelolaan saya.
berikut 6 alokasi dana kelolaan per tanggal 3 Mei 2024 dihitung dari harga perolehan saham:

Nama alokasi                        Unit                 NAV              

307271                          1.000.000          Rp     3.645,72                    
330052                          1.040.360          Rp     1.238,85                   
M8BB52                         1.000.000          Rp        233,85                        
M2DA01                         1.000.000          Rp          63,85
T01033297                     1.000.000          Rp          29,00
MF6FA9                          1.000.000          Rp            4,06 



2024-05-01

Reorganize Portofolio Q1 2024

30 April kemarin hampir semua Emiten mengumumkan kinerjanya selama q1 2024, saatnya untuk mengatur ulang isi portofolio.

berikut komposisi portofolio saya saat ini:
saya lebih menganut profile porto terkonsentrasi dapat dilihat dari diagram diatas.
ok, langsung saja pada pembahasan reorganize portofolio.

1. ACES
    ACES menduduki tempat no 1 didalam komposisi portofolio saya dengan komposisi 64% dari total portofolio, saya masih yakin dengan kinerja managemen setelah turn around pada q4 2022 ACES terus mencetak pemulihan baik dalam pendapatan maupun laba bersih. dalam laporan keuangan periode q1 2024 ACES mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 29% seiring dengan kenaikan pendapatan kwartalan dari 1,66T di q1 2023 menjadi 1,95T di q1 2024, dapat di lihat pada tangkapan layar laporan keuanga ACES dibawah.
untuk ACES saya tetap hold namun tidak menambah muatan lagi, selama kinerja masih menunjukkan pertumbuhan yang kuat ACES masih layak untuk di koleksi.

2. BIRD
    BIRD menduduki posisi ke 2 dalam jumlah portofolio saya, untuk BIRD sendiri dikarenakan tekanan dari beban royalti maka laba bersih BIRD secara Yoy turun dari 125,8M menjadi 117,2M atau setara dengan eps 49 menjadi 46.
Beban royalti BIRD pada q1 2024 sebesar 20,4M dimana pada tahun lalu tidak ada beban licensi merk. sebetulnya tanpa beban royalti merk laba bersih BIRD bertumbuh dari 125,8M menjadi 137,6M seiring dengan pendapatannya yang naik dari 1,046T menjadi 1,12T namun sepertinya kenaikan pendapatan ini masih belum bisa menutupi beban royalti merk BIRD. meskipun secara valuasi pbv BIRD berada pada nilai 0,7x harga sahamnya menurut saya sudah price in rentang untuk kenaikan harga sahamnya kecil mengingat kinerja dan beban royalti BIRD tidak sejalan.
untuk BIRD saya akan keluarkan dari portofolio saya untuk saat ini pada posisi cutloss.

3. SMRA
kinerja SMRA pada q1 2024 menorehkan prestasi yang cukup baik, disebabkan insentif PPN dari pemerintah selama 2023.
Pendapatan SMRA mengalami kenaikan dari 1,499T menjadi 2,133T.
Laba bersih pun mengalami kenaikan dari 271,7M menjadi 441,3M atau setara dengan eps 16,46 menjadi 26,74. 
program insentif PPN rumah dari pemerintah masih berlangsung sampai periode Juni 2024 sebesar 100% dan periode juli-desember 2024 pembebasan PPN senilai 50%. 
Dengan adanya program insentif yang masih berlanjut sampai Juni 2024 ekspektasi saya pendapatan SMRA pun masih akan membaik dibanding pendapatan SMRA q2 2023.
Pada q2 2023 SMRA mencetak laba bersih 244M atau setara eps 10. angka ini seharusnya akan dengan mudah dilewati oleh SMRA pada kwartal 2 2024.
secara teknikal SMRA saat ini sedang berada di area support kuatnya di harga sekitar Rp 500, dengan keluarnya laporan keuangan yang baik seharusnya SMRA dapat menjadi salah satu emiten yang harga sahamnya mengalami turn around.


untuk SMRA saya tetap akan hold dan menambah muatan.

4.SIDO
    SIDO sebagai emiten yang masuk kedalam portofolio saya setelah LK q1 2024nya keluar. Setelah mengalami tekanan pada q2 dan q3 2023, SIDO mencatatkan pembalikan kinerja sejak q4 2023 dan berlanjut pada q1 2024.
Meskipun harga sahamnya sudah naik dari kisaran 500 menjadi 730 pada saat tulisan ini dibuat tetapi berdasarkan laporan keuangan terakhir SIDO pada kwartal pertama sudah berhasil mengumpulkan laba bersih sebesar 390M naik dari tahun sebelumnya sebesar 300M atau setara eps 10 menjadi 13.

Laba terbaik SIDO pada tahun 2021 sebesar 1,261T, dengan perolehan 390M pada kwartal pertama 2024 sepertinya tidak terlalu sulit bagi SIDO untuk kembali mencetak laba bersih melampaui rekornya ditahun 2021. 
Disamping itu untuk kwartal 2 2023 SIDO hanya mencatakan laba bersih sebesar 148M atau setara eps 5, seharusnya akan sangat mudah bagi SIDO untuk melampaui kinerja q2 2023.

untuk SIDO saya akan hold dan menambah bobot secara berkala.

5. UNVR
    Well siapa yang tidak tahu Unilever dan beritanya selama beberapa tahun belakang termasuk berita boikot produk unilever setelah perang israel-palestina pecah. Sudah beberapa tahun belakangan UNVR mengalami tekanan pada kinerja perusahaan sejak covid melanda dan masih belum bisa turn around sampai pada akhir 2023 diperparah dengan boikot produk unilever.
harga sahamnya pun terjun bebas dari Rp 8000 sampai Rp 2500. Pada desember 2023 unilever mengganti direktur utamanya, apakah dengan direktur baru ini kinerja Unilever bisa diperbaiki? jawabannya tidak ada yang tahu, hanya waktu yang bisa menjawab.

ok kembali pada laporan keuangan unilever q1 2024, sebetulnya tidak terdapat kenaikan kinerja yang cukup significant dari UNVR secara Yoy tapi jika di lihat secara MoM UNVR mencatatkan kinerja yang bagus, apakah ini menandakan boikot produk UNVR sudah berakhir atau dikarenakan tangan dingin dari direktur utamanya yang berhasil membalikkan kinerja UNVR. Market sendiri sepertinya merespon positif dengan laporan keuangan q1 2024 UNVR karena sejak pengumuman LK q1 2024 nya harga saham UNVR berhasil rebound dari Rp 2330 menjadi 2620 pada saat tulisan ini dibuat. 
Dengan nama besar UNVR market akan sangat sensitif terhadap perubahan kinerja UNVR ke arah yang lebih baik, sedikit saja perbaikan kinerja dari UNVR maka akan di respon dengan kenaikan harga saham yang cukup tinggi.
Namun pembalikan kinerja ini baru terjadi di q1 2024 masih perlu konfirmasi pada q2 2024 tapi apakah akan terlambat jika masuk UNVR pada q2 2024?
silahkan lakukan riset anda sendiri.

untuk UNVR saya tetap akan hold dan kemungkinan menambah bobot sedikit demi sedikit.

6.BSDE
BSDE sebagai emiten properti juga hampir sama dengan SMRA diuntungkan oleh program insentif PPN rumah yang digadang oleh pemerintah. BSDE sebagai alternatif dari SMRA penjelasannya pun tidak jauh berbeda dengan SMRA. namun untuk emiten properti saya tidak berencana untuk hold lebih dari 12 bulan.

Tulisan ini bukan ajakan untuk membeli saham tertentu tapi hanya sebagai pengingat untuk saya. Do Your own Analyst.













2024-04-23

Data Penjualan ACES Maret 2024 ~710M

 Data Penjualan ACES Maret 2024 sudah keluar, dapat dilihat pada tangkapan layar Stockbit dibawah.


Dari data diatas maka penjualan indikatif ACES selama Q1 2024 adalah 1,975T  vs  1,702T Q1 2023.
Penjualan ACES secara persentase naik 16,4% dibanding tahun 2023


Jika ACES dapat mempertahankan kenaikan kinerja yang moncer seperti ini semoga di akhir tahun 2024 ini harga saham ACES dapat kembali mencetak ATH.

Disclaimer on, tulisan ini bukan ajakan untuk membeli saham tertentu tapi hanya sebagai pengingat untuk saya. Do Your own Analyst 

2024-04-04

Laba Bersih BIRD 2023 452,9M

Blue bird sudah mengumumkan Laporan Keuangan tahunan 2023, secara tahunan laba Blue bird naik dari 358,3M menjadi 452,9M. dapat dilihat pada tangkapan layar dibawah.


Namun pada Q4 2024 muncul biaya Lisensi merk sebesar 2% dari pendapatan dapat dilihat pada tangkapan layar dibawah, ini sudah sesuai dengan perjanjian awal ketika BIRD IPO bahwa pada tahun ke-10 akan ada biaya lisensi sebesar 2%.
Biaya ini baru muncul di agustus 2023 sampai seterusnya dan dalam kurun waktu 5 tahun kedepan biaya ini ditinjau ulang dan ada kemungkinan naik. 
biaya lisensi ini akan mengurangi Laba bersih Bird untuk tahun-tahun berikutnya. Cukup membebankan.
Jika diasumsikan kinerja BIRD tidak berubah ditahun 2024 maka pendapatan 4,4T dikenakan biaya 2% senilai 88M yang akan dibebankan di Q4 setiap tahunnya.
Mari kita lakukan perhitungan, 
Laba Bird 2023 tanpa dikenakan biaya lisensi adalah 452,9M + 36M = 488,9M 
maka sisa Laba bersih BIRD di tahun 2024 dengan asumsi kinerja sama dengan tahun 2023 tersisa 488,9M- 88M = 400,9M saja.

Managemen BIRD mempunyai PR yang cukup berat untuk dapat menaikkan kinerja perusahaannya sebesar 20% di tahun 2024 ini untuk dapat menyamai laba bersih perusahaan seperti tahun 2023.

Grafik PBV BIRD 10 tahun terakhir

Jika dilihat Grafik PBV Bird dari hasil tangkapan layar Stockbit diatas maka harga saham BIRD saat ini Rp 1780 sudah price in.
Perlu dilihat kinerja BIRD di Q1 2024 apakah ada kenaikan sebesar 20% untuk dapat menyamai kinerja 2023.
Kita tunggu saja LK Q1 2024 BIRD.

Disclaimer on, tulisan ini bukan ajakan untuk membeli saham tertentu tapi hanya sebagai pengingat untuk saya. Do Your own Analyst